Malam usai
kepulangan ku dari kondangan family, sedikit penat dan lelah setelah seharian
mengendalikan kemudi. Setelah semua rapi mobilpun sudah masuk ketempatnya,
anak2 juga mulai tertidur, tinggal saya dan istriku yang sudah sekian menit
selalu berpandangan dengan pikiran dan lamunannya masing2.
Hari ini
adalah hari minggu taggal 21 oktober, yang artinya masih perlu sekitar 9-10
hari lagi untuk mencapai garis finish. Akhir bulan. Sementara di dompetku
tinggal 1 lembar 20rbu an gak usah Tanya di ATM saldonya brapa? Pasti abis dan
istri pun juga tidak lebih dari itu. Terbesit dalam hitungn ku, jarak dari
rumah ke ktrku adalah sekitar 30 km, perlu 3 liter bensin sekali jalan dan 6
liter pulang pergi, kali 10 artinya masih perlu 60 liter lagi dan jika
dikonversi ke rupiah adalah 270rbu, toll 4500/1 kali jalan, 9rb pp dan masih 10
kali artinya akan menghabiskan dan sekitar 90rb. Makan siangku?, parkir?, plus
jika saya harus mengunjungi clien atau customer?, dan beaya cadangan jika
sewaktu2 ban kempes atau bocor kena ranjau paku?
Malam pun berlalu dan esok saya pun tetap harus
berangkat untuk ke kantor, meminta tambahan ongkos dari istri pun gk mungkin.
Akan kah mencapai garis finish dengan 20 rb saja ?
Ohhh
اَللَّهُمَّ اكْـفِـنِيْ بِحَلاَلِكَ
عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْـنِنيْ بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِـوَاك
Ya
Allah, cukupilah aku dengan rezeki-Mu yang halal (hingga aku terhindar)
dari yang haram, dan kayakanlah aku dengan kenikmatan-Mu
(hingga aku tidak minta) kepada selain-Mu.”
22 Oktober
‘Brangkat
ya Sayang !!” hanya itulah bisa keluar dari mulutku. Menstater mobil dan Go…
sekilas, panel penujuk bensin masih 1/3, kira kira 12 liter lah. Receh msih ada
2 beberapa sekiranya cukup untuk toll. Di iringi penyiar khas dari elshinta
yang memberitakan titik kemacetan di Jakarta. Sedikit melamun apa yg bisa
diperbuat dengan kondisi ini. Andai2, dan seandainya sampailah di halte
terakhir sebelum masuk jln toll saya membawa beberapa penumpang yang sering di
lakukan beberapa pengendara lain. Dan lakuan !!!
Saya pun
sampai di halte sebelum gerbang toll, dengan sigap mobil say pinggirkan,
beberapa penumpang berlari kecil, untuk membuka pintu mobil ku. “Arah Harmoni”.
Sapa ku dan sekejap seat sudah terisi penuh. Segera mobilku mengarah ke toll
menebus kemacetan.
Masih cukup
waktu untuk sampai kantor, memarkirkan mobilku dan bergegas ke ruang kerja.
Ternyata saya bukan yang pertama, Big bossss sudah datang duluan dan rekan
seteamku sudah memulai aktifitas.
‘Hai, pagi
bro, ada jadwal kemana hari ini ?’ teriaknya memecah kesunyian pagi, sebut saja
Ronny namanya.
“Ya blom
ada sich, Pak AS (Big Bosss) ngajak mitting pagi ini,” jawabku sekenanya. Dia
pun beranjak mengikutiku hingga ruang kerjaku.
“Saya ada
Calon Clien baru sepertinya perlu pencerahan dan untuk itu saya perlu
bantuanmu, nnt pake mobilku saja brangkat bareng saya.
“Sip, abis
makan siang ya?’ Jawabku lugas.
Larut dalam
kesibukan dan kordinasi sana sini, tak terasa hari sudah mendekati jm 12,
“Ach… capek
juga ya,” gumanku pelan.
Sesaat si
Ronny sudah berada di ruangan ku dan mengajaknya untuk makan siang, saya pun
meniyakan dan melankah bersama. Diapun mengutarakan tentang gagasan proyeknya
di clien yang baru dan kesediaanku untuk mensupportnya dari segi teknis.
“Okey saya
bantu semampuku”. Jawab singkatku. Kami pun larut dalam menu masing2, entah
bagaimana Ronny buru menghabiskan menunya dan pamit untuk duluan dan membayar
seluruh psanan termasuk pasananku yg terngah saya makan.
Sore usai
jam kantor saya pulang dengan sedikit kelelahan yach, miting dengan boss, masih
harus presentasi dengan clien barunya temen tadi.
Sasampai di
rumah, disambut dengan ceria anak2ku, menceritakan masing2 pengalamnnya hari
ini. Hilang rasa penatku dan,
Setidaknya
hari ini terlewati dengan penuh rasa syukur, uang yg kukantogi utuh, presentasi
juga memberi angin segar untuk berlanjut. Ada uang 70rb dalam laci dashboard
mobilku. Cukup memperpanjang hingga hari berikutnya, dan
Pagi 23
oktober,
Saya berangkat lebih awal, seperti hari kemarin, dan mengisi premium
di pom terdekat, dari hasil ‘tumpangan kemarin’ cukup 50 rb dlu, bersyukur
cukup untuk 2 hari kedepan. Juga seperti hari sebelumnya menyediakan tumpangan.
Baik pulang dan pergi. Makan siang kebetulan ada yang ulang tahun, seisi kantor
di gratiskan makan siang dan kembali uang utuh.
24 – 25 Oktober,
Setiap pergi
pulang ada tambahan income dari hasil ‘menyediakan tumpangan’ 8 x 5rb.
26 oktober, Libur hari besar nasional,
Pagi seusai
subuhku, sudah banyak snack box di ruang tengah dan Full Team dari pembantuku dan pembantu tetangga juga terlibat
dalam produksi. Saya pikir acara di lingkungan tapi biarlah.
Ada 140
ribu di dashboard mobilku, saya sampaikan ke anak2 liburn cukup ke gramedia
aja, baca buku sepuasnya, tapi dengan syarat tidak ada yg di bawa pulang alias
di beli. Makan siang di kantin karyawan di basement mall. Bersyukur liburan
terisi dengan hemat.
29 Oktober,
Senin,
macet di jalan toll karawaci – Tomang luar biasa, meski tidak terlambat sampai
kantor tapi membuat gelisah para ‘penumpangku’ dan sampai kantor sudah cukup
melelahkan. Berutng di meja kerja ku sudah ada tersedia nasi goreng bungkus,
berhugung saya membawa sarapan dari rumah, ya akhirnya saya simpan unutk makan
siang atau untuk OB. Hingga menjelang makan siang dari sekian OB tidak ada yang
mau dan akhirnya saya gunakan untuk makan siang. Alhamdulilah
30 Oktober,
Finish
Gajian dan
sore nanti ATM ku akan kembali Full Tank. Kembali pada siklus awal, setidaknya
ada sedikit kelegaan kesulitan sesaat bisa terlewati.
Eko
Dari Pengalaman Pribadi