Jumat, 18 Februari 2011

Nasehat untuk Anak-anakku

Anak adalah amanat Sang Pencipta pada orang tua, keluarga dan masyarakat. Ia harus dibimbing dan dipelihara sebagai aset masa depan. Wajah masa depan sebuah negeri dapat dilihat dari bagaimana kualitas anak-anak masa kini. (Aa Gym)

Nasehat Untuk anak-anakku
*Anakku, terakhir Bapak minta jadilah anak yang berbakti kepada orangtua. Sering-seringlah engkau mendoakan orangtuamu ketika engkau beribadah, niscaya orangtuamu akan bangga dan beruntung memiliki anak yang saleh. Sesungguhnya doa anak yang saleh itu akan cepat diterimah oleh Tuhan. Tidak banyak yang diharapkan oleh orangtua yang telah meninggal kecuali doa dari anak-anaknya. Orang yang telah meninggal tapi dia masih bisa menikmati buah pohon yang dia pernah tanam yaitu buah doa dari anaknya.
* Anakku, Bapak berharap jangan engkau tinggalkan ibadah kepada Tuhan, karena ini merupakan kewajiban sebagai hamba-Nya. Dengan ibadah membuat engkau lebih dekat dengan Tuhanmu. Engkau harus sadar “dari mana kita berasal dan hendak ke mana kita pergi”. Cintailah Tuhanmu melebih cintamu kepada apa yang ada dunia. Bapak sadar hidup ini singkat dan belum banyak yang Bapak perbuat untuk bekal kehidupan berikutnya. Bapak berharap agar engkau menggunakan waktumu sebaik-baiknya dalam menjalani hidup.
* Anakku, berbuat baiklah kepada sesama niscaya orang pun akan berbuat baik kepadamu. Usahakan untuk dapat membantu orang lain. Seperti kata bijak yang sering kita dengar, bila kita tanam padi maka akan tumbuh padi dan bila kita tanam jagung makan akan tumbuh jagung. Begitu juga dengan kebaikan, bila kita tanam kebaikan maka kebaikan itu akan sendirinya datang pada kita kelak. Tidak ada yang namanya perbuatan sia-sia, asalkan engkau tulus melakukannya.
Anakku, berlakulah jujur dalam segala hal karena kejujuran itu merupakan modal utama dalam menjalani kehidupan. Hidup dalam ketidakjujuran akan membawa engkau ke jalan yang keliru dan akan jauh dari ketenangan hidup. Menjalani hidup dengan kejujuran sungguh berat tapi itulah tantanganya, bila engkau berhasil melakoninya maka hidupmu akan mulia di mata Tuhan. Harus diingat bahwa Tuhan tidak akan membiarkan hambanya berjuang sendirian.
* Anakku, teruskan belajar dan menimbah ilmu. Perbanyaklah membaca seperti buku, literatur, koran, majalah, dll, agar pengetahun bertambah. Carilah mentor dan orang-orang yang telah sukses lalu belajarlah kepadanya. Ingatlah, ilmu pengetahuan yang engkau dapat haruslah dibagikan kepada orang lain. Berbagi ilmu kepada orang lain, tidak berarti berkurang malahan akan bertambah dan bertambah. Bukankah ilmu yang bermanfaat bagi orang lain, itu merupakan bagian dari ibadah bagimu. Mengutip cuplikan iklan media yang dibintangi Tantowi Yahya, kurang lebih isinya adalah, “Banyak membaca akan banyak pengetahuan, begitu juga sedikit membaca akan kurang pengetahuan. Orang yang pengetahuannya kurang, sangat dekat dengan kebodohan, sedangkan kebodohan itu sangat dekat dengan kemiskinan.” Begitulah, betapa pentingnya pengetahuan itu.
Sungguh, saya sadari bahwa apa yang telah saya perbuat selama ini mungkin masih jauh dari harapan-Mu. Selain itu, saya berharap bukan seberapa lama saya hidup, tapi seberapa besar hidup saya memberi manfaat bagi orang lain.

Tidak ada komentar: