Blog ini saya dedikasikan untuk Istri dan keluarga tercinta, Isi dan tulisan tidak untuk tujuan komersial.
Jumat, 26 Maret 2010
Kartu Kredit Syariah Perlu Gak Sich?
Dewan Syariah Nasional (DSN) MUI pada tahun 2006 mengeluarkan fatwa tentang kartu kredit syariah. Fatwa No. 54/DSN-MUI/X/2006 mengenai syariah card itu ternyata menimbulkan polemik di masyarakat. Sebenarnya, perlu tidak kartu kredit syariah itu diterbitkan??
Setahu saya, baru dua unit usaha syariah yang mengimplementasikan fatwa itu dengan mengeluarkan syariah card, yaitu Danamon Syariah dengan Dirham Card, dan BNI Syariah dengan Hasanah Card. Dengan dalih mengakomodasi demand pasar, perbankan syariah pun meluncurkan kartu kredit syariah. Namun, bagaimana sebenarnya urgensi kartu kredit syariah ini? Apakah bank syariah juga akan ikut-ikutan mendorong nasabahnya untuk konsumtif? Untuk lebih jelasnya, kita dapat kulik kutipan keterangan fatwa DSN MUI berikut ini.
Ketentuan tentang Batasan (Dhawabith wa Hudud) Syariah Card
a. Tidak menimbulkan riba.
b. Tidak digunakan untuk transaksi yang tidak sesuai dengan syariah.
c. Tidak mendorong pengeluaran yang berlebihan (israf), dengan cara antara lain menetapkan pagu maksimal pembelanjaan.
d. Pemegang kartu utama harus memiliki kemampuan finansial untuk melunasi pada waktunya.
e. Tidak memberikan fasilitas yang bertentangan dengan syariah
(fatwa lengkap dapat dilihat pada situs www.halalguide.info)
Dari keterangan tersebut, nasabah dan bank sama-sama terbatasi untuk saling ‘menjaga’. Artinya, bank tidak mendorong nasabah untuk berlaku konsumtif dengan memberikan batasan maksimal pembelanjaan, dan nasabah pun dapat merasa aman dan nyaman berbelanja dengan kewajiban untuk melunasi pada waktunya.
Bagaimana pun juga, ada pendapat yang mengatakan, agar tidak terjebak dalam perilaku berutang (yang pada dasarnya, merupakan prinsip kartu kredit), sebaiknya, nasabah mengutamakan menggunakan kartu debit daripada kartu kredit. Kalau kartu debit, kita sudah sama-sama tahu, nasabah harus mempunyai saldo yang cukup jika ingin berbelanja. Di lain pihak, kartu kredit sama dengan utang yang harus dilunasi nasabah pada waktunya.
Kartu kredit syariah tentu berbeda dengan konvensional. Hanya merchant syariah yang dapat menerima kartu kredit syariah, tentu saja. Jadi, tidak bisa sembarangan juga menggunakan kartu ’sakti’ ini, harus dalam kerangka syariah.
Nah, keputusan untuk menggunakan kartu kredit syariah ada di tangan konsumen atau nasabah. Apakah dia mampu untuk tidak berlaku konsumtif dengan kartu kredit ataukah lebih aman dan nyaman untuk tidak berutang dan menggunakan kartu debit saja?! It’s up to you. (plgi/bbagai sumber)
Sumber: pelangi
Minggu, 07 Maret 2010
Di saat daku tua ...
Di saat daku tua, bukan lagi diriku yang dulu, Maklumilah diriku, bersabarlah dalam menghadapiku.
Disaat daku menumpahkan kuah sayuran di bajuku, disaat daku tidak lagi mengingat cara mengikatkan tali sepatu, Ingatlah saat-saat bagaimana daku mengajarimu, membimbingmu untuk melakukannya.
Di saat daku dengan pikunnya mengulang terus menerus ucapan yang membosankanmu, Bersabarlah mendengarkanku, jangan memotong ucapanku. Dimasa kecilmu, daku harus mengulang dan mengulang terus sebuah cerita yang telah saya ceritakan ribuan kali. Hingga dirimu terbuai mimpi.
Di saat daku membutuhkanmu untuk memandikanku, Janganlah menyalahkanku. Ingatkah masa kecilmu, bagaimana daku dengan berbagai cara membujukmu untuk mandi?
Di saat daku kebingungan menghadapi hal hal baru dan teknologi modern, Janganlah menertawaiku. Renungkanlah bagaimana daku dengan sabar menjawab setiap ‘mengapa’ yang engkau ajukan saat itu.
Di saat kedua kakiku terlalu lemah untuk berjalan, Ulurkanlah tanganmu yang muda dan kuat untuk memapahku. Bagaimana dimasa kecilmu daku menuntunmu melangkahkan kaki untuk belajar berjalan.
Di saat daku melupakanmu topik pembicaraan kita, Berilah sedikit waktu untuk mengingatnya. Sebenarnya, topik pembicaraan bukanlah hal yang penting bagiku, asalkan engkauberada disisiku untuk mendengarkanku, daku telah bahagia,
Di saat engkau melihat diriku menua, janganlah bersedih, Maklumilah diriku, dukunglah, bagaikan daku terhadapmu disaat engkau mulai belajar tentang kehidupan.
Di saat daku tua, bukan lagi diriku yang dulu, Maklumilah diriku, bersabarlah dalam menghadapiku.
Disaat daku menumpahkan kuah sayuran di bajuku, disaat daku tidak lagi mengingat cara mengikatkan tali sepatu, Ingatlah saat-saat bagaimana daku mengajarimu, membimbingmu untuk melakukannya.
Di saat daku dengan pikunnya mengulang terus menerus ucapan yang membosankanmu, Bersabarlah mendengarkanku, jangan memotong ucapanku. Dimasa kecilmu, daku harus mengulang dan mengulang terus sebuah cerita yang telah saya ceritakan ribuan kali. Hingga dirimu terbuai mimpi.
Di saat daku membutuhkanmu untuk memandikanku, Janganlah menyalahkanku. Ingatkah masa kecilmu, bagaimana daku dengan berbagai cara membujukmu untuk mandi?
Di saat daku kebingungan menghadapi hal hal baru dan teknologi modern, Janganlah menertawaiku. Renungkanlah bagaimana daku dengan sabar menjawab setiap ‘mengapa’ yang engkau ajukan saat itu.
Di saat kedua kakiku terlalu lemah untuk berjalan, Ulurkanlah tanganmu yang muda dan kuat untuk memapahku. Bagaimana dimasa kecilmu daku menuntunmu melangkahkan kaki untuk belajar berjalan.
Di saat daku melupakanmu topik pembicaraan kita, Berilah sedikit waktu untuk mengingatnya. Sebenarnya, topik pembicaraan bukanlah hal yang penting bagiku, asalkan engkauberada disisiku untuk mendengarkanku, daku telah bahagia,
Di saat engkau melihat diriku menua, janganlah bersedih, Maklumilah diriku, dukunglah, bagaikan daku terhadapmu disaat engkau mulai belajar tentang kehidupan.
Rabu, 03 Maret 2010
Pesan Harapan & Doa
Pesan Harapan dan Do’a
Wahai anakku, engkau adalah buah hati kami, perhiasan kami titipan dari Illahi Robby yang senantiasa kami jaga baik siang maupun malam, disaat suka maupun duka.
Wahai anakku, janganlah engkau mempersekutukan Allah karena sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar ke zaliman yang besar.
Wahai anakku, dirikanlah sholat tunaikan zakat dan jadilah orang yang senantiasa mensyukuri nikmat Allah, jadilah engkau penyeru kebajikan dan pencegah kemungkaran dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu.
Wahai anakku janganlah engkau memalingkan muka dari mausia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan dimuka bumi ini dengan angkuh, karena Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri.
Ya Allah karuniakan kami keturunan yang baik dari sisiMU, keturunan yang menyejukkan mata hati dan jadilah kami pemimpin bagi orang-orang bertaqwa.
Ya Allah jadikanlah keturunan kami keturunan yang sholeh yang akan menjadi ladang amal jariah kami, tetapkanlah keimanan kami dan keturunan kami dalam islam berilah kami kekuatan kepada kami untuk menegakkan kebenaran dan menjahui kemungkaran.
Ya Allah Panjangkanlah umur keturunan kami dalam mencari rizqi yang halal, lindungilah mereka dari mara bahaya dan fitnah yang dapat mencelakakannya.
Akhirnya kepada-Mu lah kami berserah diri.
Wahai anakku, engkau adalah buah hati kami, perhiasan kami titipan dari Illahi Robby yang senantiasa kami jaga baik siang maupun malam, disaat suka maupun duka.
Wahai anakku, janganlah engkau mempersekutukan Allah karena sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar ke zaliman yang besar.
Wahai anakku, dirikanlah sholat tunaikan zakat dan jadilah orang yang senantiasa mensyukuri nikmat Allah, jadilah engkau penyeru kebajikan dan pencegah kemungkaran dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu.
Wahai anakku janganlah engkau memalingkan muka dari mausia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan dimuka bumi ini dengan angkuh, karena Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri.
Ya Allah karuniakan kami keturunan yang baik dari sisiMU, keturunan yang menyejukkan mata hati dan jadilah kami pemimpin bagi orang-orang bertaqwa.
Ya Allah jadikanlah keturunan kami keturunan yang sholeh yang akan menjadi ladang amal jariah kami, tetapkanlah keimanan kami dan keturunan kami dalam islam berilah kami kekuatan kepada kami untuk menegakkan kebenaran dan menjahui kemungkaran.
Ya Allah Panjangkanlah umur keturunan kami dalam mencari rizqi yang halal, lindungilah mereka dari mara bahaya dan fitnah yang dapat mencelakakannya.
Akhirnya kepada-Mu lah kami berserah diri.
Langganan:
Postingan (Atom)