Bingung,
itu kata yang menggambarkan keadaan saya sebagai orang tua ketika harus
memilihkan sekolah untuk anaknya. Berbagai macam jenis sekolah ditawarkan, ada
sekolah negeri biasa, SSN, RSBI, SBI, Sekolah Swasta, Sekolah Islam Plus, dll. Tapi
entah kenapa, Pondok Pesantrenlah yang terbayang di benak saya, meskipun hati
sempet ragu juga. Bukankah pesantren identik dengan fanatisme, kehidupan yang
kumuh, dan hal-hal buruk lainnya. Sebelum memilih, tentu saja proses dialog
dengan anak harus dilakukan karena dialah yang akan menjalankan. Di sini tidak
ada pemaksaan, namun sebagai orang tua, saya harus memberikan gambaran yang
objektif tentang sekolah dan lingkungan pendukungnya. Alhamdulillah anak saya
tipe anak yang bisa diajak berpikir visioner, dia paham memilih sekolah yang
tepat akan berpengaruh terhadap masa depannya.
Bismillah,
dengan nama Allah yang maha pengasih dan penyayang rasanya hati saya mantap
memilih pondok pesantren untuk anak saya tapi pondok yang seperti apa? itulah
yang masih menjadi pemikiran. Fenomena pendidikan di kota saya, menjadikan saya ragu untuk menyekolahkan anak
di sekolah umum. Tawuran pelajar, merokok pada usia muda, pergaulan,
penyalahgunaan teknologi, sampai pada kecurangan Ujian Nasional yang sudah
menjadi rahasia umum. Saya merasa, sebagian besar sekolah umum berorientasi
pada aspek kognitif saja, pendidikan
moral dan akhlak seolah hanya sekedar basa-basi. Yang paling parah adalah
fenomena guru memberikan nilai tanpa melalui proses perjuangan si anak didik,
terkadang prosesnya juga tidak fair. Pondok pesantren, bukan merupakan lembaga pendidikan yang
sempurna namun setidaknya nilai-nilai agama dan akhlak menjadi target utama.
Pilihan jatuh pada pondok Modern Gontor. Alasannya :
Proses
masuk melalui seleksi, artinya santri yang masuk ke situ adalah pilihan, jadi
bukan merupakan tempat buangan.
Sudah
memiliki nama besar, banyak alumni yang terbukti sukses.
Tidak ada
embel-embel dari aliran agama tertentu.
Proses
pendidikan berjalan sangat kompetitif, dan tidak diskriminasi
Suasana
pondok sangat kental dengan suasana belajar, artinya tidak ada keberhasilan dengan cara instan semua harus
melalui usaha dan kerja keras.
Penekanan
pada kemandirian dan kesederhanaan.
Tidak ada
kecurangan Ujian (terbukti curang akan diusir).
Itulah
alasan utama kenapa memilih pondok Gontor. Sesuatu yang dilalui dengan kebaikan
mudah-mudahan menghasilkan sesuatu yang baik. Mental curang dan korup dimulai
dari hal-hal kecil, untuk itulah pondok Gontor sangat tidak mentolerir mental
tersebut. Selain berbagai kelebihan tersebut, pondok Gontorpun tak luput dari
kekurangan, antara lain fasilitas kamar yang masih pas-pasan, dan penyakit yang
mudah menular. Ah… bagi saya itu bukan hal prinsip, penyakit fisik
(batuk,pilek, jarban/kulit) lebih mudah diobati daripada penyakit mental. Saya
yakin, semua orang tua mendambakan memiliki anak yang berakhlak baik, sholeh
dan, bagi saya harapan itu tidak bisa diperoleh dengan cara instan. Ya..Allah
ridhoilah pilihan hamba ini…jadikanlah anak-anak hamba yang Engkau amanahkan
menjadi anak-anak yang sholeh. Amin.