Senin, 15 Desember 2014

Cara Membuat Kartu BPJS Secara Online


Anda ogah ngantri di kantor BPJS ? atau sibuk dengan bisnis anda ? berikut sedikit solusi untuk pembuatan kartu BPJS secara Online.

1.       Buat account email bisa di yahoo, gmail, Hotmail, atau email resmi dari kantor anda bekerja.
Step2 membuat account email sudah banyak literaturnya silahkan googling ulang. Satu email account bisa untuk mendaftar bpjs satu keluarga dan tambahannya (Family, pembantu, sopir pribadi kita)

2.       Siapkan  dokumen yang di perlukan, ktp, kartu keluarga, no rekening bank (BNI, BRI, Bank Mandiri), no telp rumah & No HP, catat semua nomornya dan wajib ada.
3.       Buka situs resmi BPJS  di www.bpjs-kesehatan.go.id


4.       Klik pendaftaran Online



5.       Klik pada kotak yang tersedia pada tulisan “Saya menerima dan menyetujui Syarat dan Ketentuan layanan pendaftaran BPJS Kesehatan” kemudian klik  “pendaftaran”
6.       Isikan form online yang sudah tersedia dengan huruf capital dan sesuaikan dangan data diri anda  dari nama, no ktp , tempat tanggal lahir, jenis kelamin (trans gender blom ada pilhannya) status pernikahan, kelas yang dipilih dan kewarganegaraan. Sertakan juga email yang sudah kita buat sebelumnya (isi form diatas sebenar benarnya), ada beberapa catatan di bawah form tersebut sbb:

Catatan :
-Isilah dengan Data yang sebenar-benarnya
-Isilah dengan huruf KAPITAL
-Setiap anda berobat wajib membawa Kartu Identitas (KTP)
-Keabsahan NIK/No.KTP yang anda isi akan divalidasi secara sistem ketika anda berobat
-Pilihlah 'Pendaftaran Peserta Baru' Jika anda akan melakukan Pendaftaran dari awal
-Pilihlah 'Pendaftaran Anggota Keluarga berdasarkan No.Registrasi' Jika anda akan melakukan Pendaftaran atau Penambahan untuk Anggota Keluarga Baru berdasarkan No.Registrasi dan alamat Email yang telah anda buat sebelumnya



7.       Isikan generate code pada halaman yang sudah tersedia. Dan lanjutkan ke form halaman 2 dengan mengklik alamat
Isi alamat anda sesuai ktp nama jalan, no rumah, rt,rw kelurahan/desa dan seterusnya khusus untuk wilayah hasil pemekaran terkadang belum ada menunya. Contoh : saya tinggal di daerah kecamatan kelapa dua Tangerang, Banten. Nach kecamatan kelapa dua adalah hasil pemekaran dari kecamatan Curug, kecamatan kelapa dua blom ada di form menu, klo blom ada silahkan gunakan alamat sebelum hasil pemekaran. Isikan juga no kartu keluarga



8.       Lanjut kehalaman 3 fasilitas kesehatan tingkat 1
Isi faskes tingkat 1 di puskesmas terdekat kita tinggal atau pelayanan kesehatan terdekat, contoh: saya tinggal di kecamatan kelapa dua, kebetulan di dekat rumah tinggal saya ada puskesmas kelapa dua. Ya di pusekmas itulah yang saya pilih untuk ber obat awal.



9.       Selanjutnya halaman 4
Isikan no rekening kita bisa 1 no rekening atau lebih, yang di akui Cuma 3 bank (BNI, BRI, MANDIRI).


10.   Halaman 5
Di kosongkan saja, kecuali jika anda warga Negara asing WNA

11.   Kembali ke halaman 1 dan klik “simpan”
Jika semua proses berhasil aka nada notifikasi dari server BPJS, yang menyatakan bahwa data sudah tersimpan dan pendaftaran anda  berhasil. Pilih “Registrasi keluarga” jika anda masih ingin melakukan pendaftaran untuk anggota keluaga yang lain. lakukan seperti pada langkah ke 6 di atas. Jika sudah cukup dan seluruh anggota keluarga terdaftar maka langkah berikutnya adalah membuka email kita, yang diisikan pada halaman 1 form online tadi pada langkah 1. Akan ada balasan dari server BPJS ke email kita seperti gambar di bawah. Klik “Aktivasi Pendaftaran” 



12.   Selanjutnya akan muncul dialog jendela seperti di bawah isikan angka2 atau huruf yang muncul pada kolom di sampingnya.  Dan klik “Aktivasi”


13.   Jika langkah langkah tadi sudah benar maka akan keluar dialog seperti dibawah, proses pendaftaran akan keluar virual account dengan mengklik “unduh disini” 



14.   Cetak file virtual account anda dan sesegera mungkin bawa ke bank untuk melakukan pembayaran, jika rekening anda di lengkapi kartu ATM, bisa lalukan pembayaran melalui ATM terdekat. minta petunjuk petugas di bank jika belum paham cara pembayaran BPJS melalui ATM. hal ini akan berulang setiap bulannya.


Selesai ???? 
Belum. 
Setelah melakukan pembayaran di bank kembali buka email anda lagi dan unduh e-ID BPJS seperti gambar di bawah. Cetak, secara default hasil cetak akan sebesar kertas ukuran A4, minta petunjuk pada yang ahli cetak mencetak, mudahnya sich bawa filenya ke warnet minta di cetakin seukuran KTP, dan laminating soal harga dan onkos cetak? cuma selembar kok. Bawa setiap kali anda berobat ke puskesmas. bayar setiap bulannya ke bank boleh melalui kasir atau ATM.




Sumber: dari pengalaman pribadi.
Terima kasih,
Eko

Selasa, 04 Februari 2014

Nasehat Untuk Anak2ku

Anakku…..
Ijinkan Ayahmu yang tak sempurna ini memberikan sesuatu untuk hidupmu
Bukan harta
Karena aku tak berharta
Tetapi untaian nasehat
Agar hidupmu selamat
Laku adalah cerminan jiwa
Sebagaimana tanah yang baik, disanalah tanaman tumbuh subur
Dan pada tanah yang tandus, disanalah tanaman tumbuh merana
Anakku…
Tahukah engkau kebajikan?
Kebajikan bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah barat dan timur
Sesungguhnya kebajikan itu adalah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab dan nabi-nabi
Kebajikan adalah memberikan harta yang dicintai untuk kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang memerlukan pertolongan dan orang-orang yang meminta-minta
Kebajikan adalah memerdekakan hamba sahaya, mendirikan shalat dan menunaikan zakat
Kebajikan adalah menepati janji, bila engkau berjanji
Kebajikan adalah bersabar dalam kesempitan, penderitaan dan peperangan
Anakku…
Buatlah hidupmu bermakna
Hiasi dengan kilau kebajikan
Setiap detik
Setiap langkah
Maka tentramlah jiwa ragamu
Inspired by Holy Qur’an Al Baqarah:177 & Al A’raf:58

Jumat, 24 Januari 2014

MENGAPA MEMILIH GONTOR?

Bingung, itu kata yang menggambarkan keadaan saya sebagai orang tua ketika harus memilihkan sekolah untuk anaknya. Berbagai macam jenis sekolah ditawarkan, ada sekolah negeri biasa, SSN, RSBI, SBI, Sekolah Swasta, Sekolah Islam Plus, dll. Tapi entah kenapa, Pondok Pesantrenlah yang terbayang di benak saya, meskipun hati sempet ragu juga. Bukankah pesantren identik dengan fanatisme, kehidupan yang kumuh, dan hal-hal buruk lainnya. Sebelum memilih, tentu saja proses dialog dengan anak harus dilakukan karena dialah yang akan menjalankan. Di sini tidak ada pemaksaan, namun sebagai orang tua, saya harus memberikan gambaran yang objektif tentang sekolah dan lingkungan pendukungnya. Alhamdulillah anak saya tipe anak yang bisa diajak berpikir visioner, dia paham memilih sekolah yang tepat akan berpengaruh terhadap masa depannya.

Bismillah, dengan nama Allah yang maha pengasih dan penyayang rasanya hati saya mantap memilih pondok pesantren untuk anak saya tapi pondok yang seperti apa? itulah yang masih menjadi pemikiran. Fenomena pendidikan di kota saya,  menjadikan saya ragu untuk menyekolahkan anak di sekolah umum. Tawuran pelajar, merokok pada usia muda, pergaulan, penyalahgunaan teknologi, sampai pada kecurangan Ujian Nasional yang sudah menjadi rahasia umum. Saya merasa, sebagian besar sekolah umum berorientasi pada aspek kognitif  saja, pendidikan moral dan akhlak seolah hanya sekedar basa-basi. Yang paling parah adalah fenomena guru memberikan nilai tanpa melalui proses perjuangan si anak didik, terkadang prosesnya juga tidak fair. Pondok pesantren,  bukan merupakan lembaga pendidikan yang sempurna namun setidaknya nilai-nilai agama dan akhlak menjadi target utama. Pilihan jatuh pada pondok Modern Gontor. Alasannya :

Proses masuk melalui seleksi, artinya santri yang masuk ke situ adalah pilihan, jadi bukan merupakan tempat buangan.
Sudah memiliki nama besar, banyak alumni yang terbukti sukses.
Tidak ada embel-embel dari aliran agama tertentu.
Proses pendidikan berjalan sangat kompetitif, dan tidak diskriminasi
Suasana pondok sangat kental dengan suasana belajar, artinya tidak ada  keberhasilan dengan cara instan semua harus melalui usaha dan kerja keras.
Penekanan pada kemandirian dan kesederhanaan.
Tidak ada kecurangan Ujian (terbukti curang akan diusir).


Itulah alasan utama kenapa memilih pondok Gontor. Sesuatu yang dilalui dengan kebaikan mudah-mudahan menghasilkan sesuatu yang baik. Mental curang dan korup dimulai dari hal-hal kecil, untuk itulah pondok Gontor sangat tidak mentolerir mental tersebut. Selain berbagai kelebihan tersebut, pondok Gontorpun tak luput dari kekurangan, antara lain fasilitas kamar yang masih pas-pasan, dan penyakit yang mudah menular. Ah… bagi saya itu bukan hal prinsip, penyakit fisik (batuk,pilek, jarban/kulit) lebih mudah diobati daripada penyakit mental. Saya yakin, semua orang tua mendambakan memiliki anak yang berakhlak baik, sholeh dan, bagi saya harapan itu tidak bisa diperoleh dengan cara instan. Ya..Allah ridhoilah pilihan hamba ini…jadikanlah anak-anak hamba yang Engkau amanahkan menjadi anak-anak yang sholeh. Amin.

Kamis, 23 Januari 2014

Buat calon wali santri PM GONTOR yang terhormat,

Buat calon wali santri PM GONTOR yang terhormat,
Ternyata forum ini banyak juga diikuti para calon wali santri yang ternyata sama kondisinya ketika saya dulu mau memasukkan anak saya ke Gontor dengan keterbatasan info dan minimnya pengetahuan saya tentang Gontor. Berdasarkan pengalaman, saya ingin berbagi tentang hal-hal apa yang harus dipersiapkan sebagai calon wali santri gontor.
  1. Pertama cari info gontor di webnya : www.gontor.ac.id
  2. Sebelumnya kunjungi gontor bersama anak, untuk mengetahui iklim dan suasananya, lebih sering lebih baik (kuatkan keinginan anak untuk mondok di Gontor)
  3. Setelah kelulusan SD/SMP langsung saja anak dimasukkan ke Gontor (putra di Gontor 2), sebelum ujian masuk dilaksanakan. Gunanya anak sudah diberi pelajaran penyesuaian sebelum ujian masuk dan juga penting untuk lebih memudahkan sosialisasi dengan teman yang berasal dari berbagai daerah, jangan khawatir kalau ijazah belum keluar, karena nanti bisa menyusul.
  4. Persiapkan hal-hal yg terkait dengan peralatan anak sehari-hari (di koperasi disediakan), tapi untuk awal lebih baik dibawa dari rumah :
a. Baju dan celana (celana panjang : polos gelap/bukan jins dan sejenisnya), baju (pendek dan panjang) : polos, tidak mencolok, bukan kotak/garis-garis besar, ikat pinggang, termasuk baju dalam
b. sepatu d kaos kaki (pantovel dan olah raga), sandal untuk harian (jepit)
c. kaos dan celana training (kaos tidak boleh ada identitas daerah, klub…dll, kalau bisa polos atau yang tidak terlalu mencolok tulisannya)
d. alat mandi dan cuci baju (termasuk ember dan hanger baju)
f. peralatan sholat (sarung, baju koko, peci (hitam), sajadah, Alquran)
g. alat-alat sekolah (tidak usah bawa tas sekolah), buku-buku pelajaran beli di koperasi
h. alat makan (piring, sendok, gelas)
h. obat-obatan (terutama obat flu/batuk, kulit dll)
i. peralatan kecil lain (lem, gunting, pidol, tatakan kuku, jarum/benang, kertas kado (untuk alas lemari) dll
j. Terakhir persiapan mental mau pisah sama anak (he…he..)
Untuk diperhatikan, berhubung anak masih dalam penyesuaian, kalau nanti awal-awal (sampe sekarang juga) banyak barang yang hilang (karena lalai dan sebab lain) perlu kiranya beberapa barang di sediakan cadangan (sandal, sajadah, handuk, baju dalam, peci dll). Saya sampai lupa 1 1/2 tahun ini handuk sudah beli yang keberapa ? He..he.
Oh…ya anak tidak diperbolehkan bawa alat-alat elektronik (handphone, radio, komputer, televisi, kulkas (???!!!) dll. Tidak boleh bawa senjata tajam, apalagi senjata api (he..he).
Ini barangkali hal-hal yang saya ingat harus dibawa, pengalaman saya dulu tidak bawa semua di atas. Jadi kalang kabut bukan main. Nanti barangkali ada beberapa wali santri yang berkenan menambahi yang terlewat. Terima kasih.
Wassalamualaikum wr.wb.